Gowa – Konsultasi Publik terkait pelaksanaan penataan pekerjaan pedestrian di Ruang Rapat Kantor Dinas PUPR Gowa Jumat 19/07/2019.
Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Umum DPP GoWa-MO Camat Somba Opu, Lurah Pandang-Pandang, Dr Ir H.Ichsan Latief MT, Ketua WALHI, Ketua Forum Komunitas Hijau, dan Para LSM Penggiat Pemerhati.
Didalam Sambutan Kepala Dinas PUPR H. Mundoap mengatakan untuk program pedestrian di Gowa Ini ada sekitar 3 titik lokasi yang akan dilakukan.
” Pedestrian ini akan dilakukan tiga titik yakni Jalan Tumanurung Raya, Jalan Mesjid Raya sampai di Rujab Bupati dan jalan Sultan Hasanuddin jalan Poros “, ujarnya.
Menurutnya, konsep penataan kota dengan menghadirkan pedestrian ini merupakan upaya mempercantik Ibukota Kabupaten Gowa, dengan melakukan pergantian pohon di pinggir jalan dengan pohon yang lebih cantik.
” Sebenarnya kami tidak menghilangkan, tapi hanya akan mengganti pohon yang lebih cocok, yang lebih kuat dan akarnya ke dalam, bukan melebar ke mana-mana”, ujarnya.
Jalur pedestrian yang akan dibangun tidak akan mempersempit jalan poros. “Lebar jalan poros tetap, tidak akan berkurang. Kita hanya akan tata pinggir jalan dengan konsep awal lima meter, namun akan kita tambah menjadi tujuh meter dengan menutup bagian atas selokan air. Jadi selokan tetap ada karena kita akan menggunakan gorong-gorong yang berbentuk U, sehingga untuk membersihkan selokan bagian dalam tetap gampang dilakukan”, jelasnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, H. Marzuki mengatakan untuk penanaman pohon ada beberapa jenis Tanaman Pohon yang akan ditanam di 3 titik tersebut, juga akan dilakukan Peremajaan.
” Di tiga Titik pedestrian yang dilakukan penanaman pohon ada beberapa jenis Tanaman Pohon yakni misal jalan Hasanuddin ditanami Pohon Flamboyan, Jalan Tumanurung Raya dan Jalan Mesjid Raya ditanami pohon apa, sehingga punya ciri khas, dikenal nama jalan itu karena pohonnya. Kita melakukan peremajaan pohon dan memindahkan pohon yang masih produktif “, ujarnya.
Sedangkan Pihak Akademis Sri Wahyuni menuturkan kenyamanan pedestrian di Gowa harus nyaman dilalui oleh masyarakat.
“Jadi jangan hanya fisik diperhatikan, namun ruang hijaunya juga agar sehat”, kata Sri.
Sementara itu Ketua Group Wartawan Media Online, Syafriadi Djaenaf mengatakan bahwa Pemda Gowa harus memberikan pengawasan ketat bagi para kontraktor pembangunan. Sebab, para pejalan kaki kerap menjadi imbas pembangunan dengan tidak adanya fasilitas bagi pejalan kaki.
“Kita menyambut baik atas niat untuk memperbanyak fasilitas pejalan kaki. Tapi yang paling penting adalah, saya berpesan dan tekankan pada saat pembangunan trotoar yang dilakukan Pemda Gowa, yang paling nakal itu kontraktornya. Jarang menyediakan namanya fasilitas sementara”, ucapnya.
Ia juga menjelaskan, Kabupaten Gowa memiliki potensi ruang terbuka hijau yang cukup banyak. Namun, pemanfaatannya banyak disalahgunakan, sebagai lokasi bangunan liar atau pedagang kaki lima. Alhasil ruang terbuka hijau tersebut kerap menjadi polusi penglihatan.
Muslimin

Discussion about this post