Inforakyat, Papua – Kelompok Separatis Bersenjata (KKB) Papua kembali menyerang warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Propinsi Papua tepatnya di belakang SD YPPK Santo Misael, Kamis (17/09/2020) sekitar pukul 10.50 Wit.
Korban kali ini adalah seorang tukang ojek bernama Badawi (51 tahun) beralamat di Kompleks Masjid Kampung Yokatapa. Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam (Parang) yang menyebabkan tangan sebelah kiri putus. Karena kehabisan darah akhirnya Korban meninggal dunia di tempat.
Korban kemudian dievakuasi oleh masyarakat setempat bersama Aparat TNI-Polri ke Puskesmas Bilogai menggunakan kendaraan roda empat milik Pasturan. Di Puskesmas Bilogai, Korban ditangani oleh Tim medis dipimpin dr. Mirza.
Penyerangan terhadap masyarakat sipil kali ini hanya berselang 3 hari, dari kejadian penyerangan sebelumnya Senin 14 September 2020, yang mengakibatkan 2 orang warga sipil menjadi korban, dan sekarang masih dirawat di RSUD dan RSMM Timika atas nama Fathur Rahman (23 tahun) dan Laode Anas Munawir (33 tahun).
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan bahwa Aparat Keamanan TNI-Polri sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku. Situasi Sugapa Kabupaten Intan Jaya sampai dengan hari ini tetap normal, namun masyarakat diimbau untuk waspada. Selanjutnya Ia menyayangkan kejadian penyerangan terhadap warga sipil yang tak berdosa dan mengharapkan aksi-aksi keji semacam ini bisa dihentikan, agar masyarakat Papua bisa hidup tenang dan damai.
Masih pada hari yang sama, pada siang harinya pukul 14.20 WIT, Gerombolan kriminal ini kembali melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang Aparat TNI, atas nama Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa. Korban sedang dalam perjalanan membawa logistik. Korban menderita luka tembak, sehingga meninggal dunia di tempat dan dievakuasi ke Puskesmas Bilogai.
Dengan terus berjatuhannya korban baik dari masyarakat sipil maupun aparat keamanan, Pimpinan TNI melalui Kapenkogabwilhan III menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam, serta berharap kejadian ini tidak terjadi lagi demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan. (Kogabwilhan III)
Discussion about this post