Inforakyat, Makassar – Perintisan jalan tani serta pembuatan talud dari Desa Lonrong tembus Desa Pa’bentengan di kecamatan Eremerasa kabupaten Bantaeng dinilai asal jadi.
Pekerjaan itu bernama Jalan Sirtu, Talud, Drainase Duecker Kecamatan Eremerasa yang menelan anggaran Rp600 juta dikerjakan sejak 09 Juni 2020.
Hasil pantauan Inforakyat.id, situasi di lokasi pekerjaan ini, terdapat jalan pasir batu (sirtu) yang tidak sempurna, disepanjang jalan ini terdapat dinding penahan tanah (talud) yang tidak tersambung alias putus putus, dan drainase duecker di lokasi ini hampir tidak ditemukan.

Sejumlah warga yang ditemui mengatakan bahwa talud yang dibuat ini sepanjang jalan hanya dari ujung awal di Desa Lonrong kemudian talud diujung tembusan Desa Pa’bentengan.
“Kita liat mi pak, mulai ji dari ujung hingga ujungnya juga yang di talud beberapa meter, kemudian ada juga dipertengahannya selebihnya bagaimana mi yang dekat Dekker itu,” beber dia yang enggan menyebutkan namanya, Sabtu, 05 Desember 2020.
Dia juga mencurigai bahwa material krikil yang digunakan untuk pekerjaan tersebut berasal dari limbah nikel PT Huadi.
“Kita juga heran, kenapa ada kerikil digunakan seperti habis dibakar, karena pada saat selesai dikerja debunya luar biasa dan itu akan mengancam kesehatan bagi warga petani disepanjang jalan lintas tani,” bebernya.
Tak hanya itu, beberapa warga lainnya juga menyebutkan bahwa pekerjaan ini asal jadi.
“Assala anjarina mamo Anne jamanga (asal jadi ini pekerjaannya),” kata dia dalam bahasa Makassar-Bantaeng.
Hingga berita ini terbit Redaksi kesulitan mengkonfirmasi pelaksana, sehingga menunggu klarifikasi balik dari pihak terkait.
Discussion about this post