Inforakyat, Bantaeng – Proyek Infrastruktur Sektor Ekonomi Wilayah (PISEW) berupa Jalan Tani di Desa Pa’bentengan dan Desa Lonrong, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, diduga dikerja asal jadi.
Pasalnya, program aspirasi salah seorang anggota DPR RI, Hamka B Kady senilai Rp600 juta ini tidak menggunakan analisis estetika sehingga akhirnya tidak rapi. Padahal, anggaran yang diglontorkan tidak sedikit.
Di samping itu, Pelaksana Fandi yang juga bagian dari perangkat Desa Pa’bentengan menyampaikan pihaknya akan bertanggung jawab jika terjadi kerugian negara.
“Kalau ada kerugian negara kami siap mempertanggung jawabkan. Dan kalau ada kelebihan volumenya apakah bapak siap memperjuangkan untuk membayarkan kelebihan volumennya,” tanya Fandi saat dihubungi, Jumat (11/12/20) di WA.
Baca berita sebelumnya: Proyek Rp600 Juta Jalan Lintas Tani Desa Lonrong dan Desa Pa’bentengan Bantaeng Dinilai Asal Jadi
Menanggapi masalah ini, Muh Taufan LSM Perak menyampaikan bahwa pekerjaan proyek jalan tani itu terkesan asal jadi.
“Estetikanya tidak Ada. Akhirnya tidak rapi,” ucap dia.
Menurutnya, para aktor yang terlibat dalam pekerjaan tersebut mesti bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan lantaran menjaga nama baik Hamka B Kady yang merupakan putra daerah di senayan.
“Pekerjaan telasa yang tidak bagus dengan pemadatan yang tidak optimal untuk pekerjaan perkerasan tanah dasar. Saya beri saran lebih bagusnya diperbaiki karena secara kasat mata siapapun yang melihat proyek pekerjaan itu pasti akan geleng-geleng kepala. Ini juga untuk menjaga nama baik seorang putra daerah Hamka B Kady di senayan yang sudah berjuang membawa proyek tersebut hingga ke daerah, jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutur Bung Taufan saat melihat gambar proyek ini.
Baca berita: Perintisan Jalan Tani di Kelurahan Bonto Jaya Bantaeng, Dipertanyakan?
Baca berita: Supplier Disebut Kelola Langsung E-Warong BPNT di Bantaeng, Aktivis: Diduga Konspirasi Massif
Baca berita: Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Balang Sikuyu Rp1 Miliar Bantaeng Belum Final Sudah Retak
Proyek yang bernama Jalan Sirtu, Talud, Drainase Duecker Kecamatan Eremerasa anggaran Rp600 juta rupiah dikerjakan sejak 09 Juni 2020, disebut ada permainan volume
“Volume lebar yang tidak merata, mungkin ada permainan volume. Ini perlu disikapi serius karena akan ada program yang sama turun di tahun 2021 di Kabupaten Bantaeng jangan sampai orang yang sama mengerjakan proyek itu,” ujarnya, Minggu (13/12/20) siang.
LSM Perak berharap agar Hamka B Kady mempertimbangkan kembali sebelum proyek yang sama tersebut turun di Bantaeng dan dikerjakan oleh oknum yang sama.
“Lebih baiknya bapak Hamka B Kady mempertimbangkan lagi sebelum proyek yang sama tersebut turun di tahun 2021 di Bantaeng, jangan sampai oknum yang mengerjakan sama,” harap Bung Taufan.
Discussion about this post