Inforakyat, Makassar – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pupuk Kaltim Jalan Andi Pangerang Pettarani, Rabu (6/1/20) siang. Hal itu dilakukan karena kelangkaan pupuk subsidi di Sulsel.
Dalam orasinya, mereka meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diganti lantaran dinilai telah gagal karna adanya mafia pupuk subsidi di Sulsel sehingga terjadi kelangkaan.
“Ganti Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian dan bongkar mafia pupuk subsidi,” teriak Ilyas Joni Korlap dalam orasinya.
Selain itu, massa aksi juga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Gerakan Aktivis Mahasiswa, Pupuk Subsidi Langka, Bukti Kegagalan Mentan’.
Menanggapi hal itu, Jefri limeisa Manager Pupuk Kaltim menyampaikan dihadapan massa aksi bahwa pihaknya tidak mengetahui tujuan massa aksi.
“Saya sendiri tidak tau dan kemarin hari Senin Kami sudah koordinasi sama pusat. Jadi saya sendiri masih agak bingung yah karena disini demonya tujuannya belum saya ketahui, disini ada tiga point pokok permasalahannya. Jadi di awal tahun itu di bulan Desember ada SK no. 10 dari menkan itu cuma 2 kali, kita serahkan ke distributor Jeneponto, namun kalau misalkan distributor sudah bisa mengambil sebanyak 3 kali itu tidak masuk diakal,” ucapnya.
Menurutnya, “dalam penyaluran kita transparan dan terbuka. Kalau sesuai keputusan Jeneponto itu alokasinya sebanyak 32.000 ribu. Kemarin kan kita sudah kirimkan kepada adek-adek data-data Alokasi yang ada di setiap kecamatan jeneponto. Jadi di sini saya sudah berusaha memberikan data kepada adek-adek, jadi di sini kalau kamu mau membongkar masalah mafia silahkan laporkan ke pihak Kepolisian. Jadi disini kalau masalah secara detail pembagiannya itu pihak orang gudang saja dan data pembagiannya itu sudah di kirim ke Bontang,” tuturnya.
Selain itu, Hj. A. Nurlia selaku Distributor turut memberikan tanggapan bahwa tidak boleh ada salah tanggap.
“Adek boleh temui saya untuk membahas masalah distribubutor yang di Jeneponto. Diketahui oleh gudang masalah pengambilan, tapi disini kita tidak boleh salah tanggap karena barang sudah keluar dari gudang itu sudah bukan tanggung jawab dari gudang. Karena ini mekanisme itu sangatlah panjang kalau mau dijelaskan secara detail. Jadi kalau adek-adek mau mencari data silahkan adek-adek datang ke distributor,” tukasnya.