Inforakyat, Pinrang – Berdasarkan aduan masyarakat, jika pembangunan Rabat Beton di Dusun Menre, dan Dusun Mangki, Desa Mangki Kecamatan Cempa, disebut memprihatinkan,(19/2/21).
Menurut laporan pengadu inisial MN, bahwa ke dua pekerjaan tersebut menghabiskan anggaran kurang lebih Rp300 juta rupiah yang bersumber dari APBN, namun belum setahun kondisinya sudah rusak.
Menurut analisis LSM Paku saat dikonfirmasi, Sabtu, (20/2/21) mengatakan, bahwa Rabat Beton di Dusun Menre dengan Volume 240 meter dan Rabat Beton di Dusun Mangki dengan Volume 215 meter dinilai tidak memiliki analisa kekuatan beton.
“Proyek itu kan menggunakan anggaran yang bersumber dari ABPN Dana Desa tahun anggaran 2020, kondisinya memang terlihat rusak parah. Hampir seluruh bagian atas rabat beton nampak hancur disertai dengan hamburan batu krikil yang bertebaran, berlubang dan mengalami keretakan di beberapa titik,” kata Putra.
Selain itu kata dia, “kami duga mutu rabat beton ini tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan, sehingga mengalami kerusakan dan diduga ada mark up anggaran di dalam pembanguna rabat beton, terutama volume pekerjaan seperti itu. Nanti kami rampungkan datanya baru dipolisikan,” ungkapnya,
Sementara itu, Kepala Desa Mangki saat dikonfirmasi (19/2/21) di whatsapp enggan berkomentar.
Kemudian Redaksi kembali mengkonfirmasi Kepala Desa Mangki, Rabu, (24/2/21) siang, menyampaikan bahwa volume pekerjaannya lebih.
“Apa sudah diukur volumenya karena ada bunyi mark up sedangkan itu tidak cukup volume itu bahkan lebih volumenya,” tukasnya.
Saat ditanya, jika Volume pekerjaan lebih mengapa Batu Krikil pada Beton kelihatan?
Kades Mangki menyampaikan enggan berkomentar “mohon maaf terkait berbicara volume panjang kali tinggi kali lebar,” kutip pesan whatsappnya.